Rabu, 23 Mei 2012

ARTIKET TULANG RUSUK WANITA

Banyak pendapat yangg merujuk ke panafsiran hadist, bahwa perempuan diciptakan oleh ALLAH Swt dari tulang rusuk laki-laki:
“Maka sesungguhnya perempuan itu diciptakan dari tulang rusuk Adam” (HR. Bukhari-Muslim).
“Berwasiatlah/nasihatilah kepada perempuan-perempuan kalian dengan kebaikan, sebab mereka diciptakan bersifat seperti tulang rusuk. Sesungguhnya tulang rusuk yang paling bengkok adalah yang paling atas. Jika kalian memaksa/berkeras untuk meluruskannya, niscaya ia akan patah. Namun jika kalian biarkan, mereka akan senantiasa bengkok, maka berwasiatlah/nasihatilah dengan kebaikan kepada perempuan-perempuan.” (H.R. Bukhari&Muslim).
Kedua hadist ini selalu digunakan oleh beberapa ulama, dan kemudian diikuti oleh mayoritas umat Islam untuk mengatakan, “Siti Hawa AS (perempuan) diciptakan oleh Allah Swt dari tanah.” Padahal hadist itu lebih memiliki pesan tentang bagaimana mendidik – menasehati – dan memperlakukan perempuan.
Hadist di atas bila kita hubungkan maknanya dengan maksud Al Qur’an di surat An Nisa’ : 1, menyatakan bahwa perempuan itu bersifat seperti tulang rusuk (melengkapi/menggenapi/memiliki hubungan yang tidak terpisahkan) dari laki-laki. Bukan perempuan berasal dari tulang rusuk laki-laki.
“Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak…” QS. An Nisa’ : 1.
Makna kalimat “Nafsun Wahidah wa man huwa Zawjuhaa”, tidaklah ditujukan kepada Adam, karena Adam adalah mudzakkar (laki-laki), padahal Nafsun Wahidah adalah muannats (perempuan), yang merupakan pasangan dari Zawjun mudzakkar.
Kalau kita mendekati manusia dari tiga unsur: Jasmani, Nafsin, dan Ruhani. Yang dimaksud dengan “nafsin” dari ayat tersebut merujuk pada diri dan jiwa Adam AS (laki-laki).  Sehingga Siti Hawa AS diciptakan dari “min nafsin wahidatin” -nya Adam AS. Sebutan “Min Nafsin Wahidatin” memiliki makna metafora yang artinyaS iti Hawa AS adalah “belahan jiwa” dari Adam AS.
Al Qur’an di dalam ayat-ayatnya tidak menyampaikan bahwa Siti Hawa AS diciptakan Allah Swt dari tulang rusuk Adam AS. Al Qur’an hanya menjelaskan bahwa manusia (Adam AS) diciptakan oleh Allah dari tanah. Hanya penafsiran ulama yang merujuk ke situ (perempuan diciptakan dari tulang rusuk laki-laki) dengan berlandaskan pada maksud:  Sifat-sifat kodrati perempuan melengkapi/menggenapi sifat-sifat kodrati laki-laki.
Sedangkan penafsiran ayat ini (QS. An Nisa’ : 1) yang menyatakan perempuan diciptakan oleh Allah Swt dari tulang rusak laki-laki, kesepakatan para mufassirin merujuk pada hadist: “Maka sesungguhnya perempuan itu diciptakan dari tulang rusuk Adam” (HR. Bukhari-Muslim).
Hadist ini juga memiliki makna pendidikan/nasehat untuk bagaimana memperlakukan perempuan (menikahi wanita untuk dijadikan istri) yang adalah belahan jiwa laki-laki menurut nilai dan norma Islam.
Berikut adalah ayat-ayat di dalam Al Qur’an yang menjelaskan penciptaan manusia (Adam AS) :
QS. As Sajdah : 7. “Yang membuat segala sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-baiknya dan Yang memulai penciptaan manusia dari tanah.”
QS. Al Hijr : 26. “Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk.”
QS. Al Hijr : 28. “Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: “Sesungguhnya Aku akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk,”
QS. Al Hijr : 29. “Maka apabila Aku telah menyempurnakan kejadiannya, dan telah meniup kan kedalamnya ruh (ciptaan)-Ku, maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar